Selasa, 16 Januari 2018

Kegagalan Komunikasi Dalam Bisnis Suatu Perusahaan

      Yang dimaksud dengan komunikasi dalam bisnis adalah proses transfer informasi dari komunikator kepada komunikan dimana hasil informasi tersebut dapat menghasilkan keuntungan bagi organisasi bisnis tersebut. Dengan kata lain, komunikasi bisnis merupakan pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang bertujuan tertentu atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal-sinyal. Namun kadang kala penyampaian komunikasi yang dilakukan tak sesuai dengan apa yang diterima karena dalam tindakan verbal maupun non verbal tidak berjalan maksimal. Kesalahpahaman atau kegagalan merupakan fenomasi yang sering terjadi bahkan normal. Adapun faktor-faktor penyebab gagalnya komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut :

  1. Struktur organisasi
Suatu organisasi yang besar pada umumnya memiliki kaitan komunikasi vertikal yang terlalu banyak sehingga menyebabkan pesan mengalami distorsi ketika dikirimkan kepada berbagai tingkatan dalam organisasi. Setiap organisasi memiliki kebijakan komunikasi yang berbeda-beda. Kebijakan komunikasi ini diatur dalam peraturan organisasi yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota organisasi. Kompleksitas aturan serta struktur organisasi inilah yang kerapkali mendatangkan hambatan komunikasi organisasi.
     2. Kurangnya rasa percaya
Membangun kepercayaan diantara pegawai atau kolega tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan pegawai tidak selalui mengetahui apakah manajer akan memberikan tanggapan dengan cara yang bertanggung jawab. Karena itu, manajer harus memastikan bahwa pegawai memiliki kepercayaan terhadapnya. Tanpa adanya kepercayaan, komunikasi yang bebas dan terbuka akan tertutup dan selanjutnya mengancam stabilitas organisasi.
     3. Pemilihan saluran komunikasi yang tidak tepat
Pemilihan saluran komunikasi dalam organisasi yang tidak tepat dapat mengganggu jalannya pesan dan menutup makna yang dimaksud. Seseorang harus memilih sebuah media atau saluran komunikasi yang sesuai dengan sifat pesan dan penerima pesan. Saluran komunikasi yang umum digunakan dalam organisasi adalah komunikasi tatap muka karena bersifat personal dan menyuguhkan umpan balik segera, mengirimkan informasi dalam bentuk verbal maupun non verbal, serta menyampaikan emosi dibalik pesan.


Studi Kasus Perusahaan Fox Meyer

            Latar Belakang Fox Meyer atau Fox Meyer Drug (FMD) adalah salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia yang mengalami kebangkrutan pada tahun 1996. Salah satu penyebab kebangkrutan FMD adalah karena sebuah kesalahan implementasi pada sistem enterprise resource planning (ERP) yang mereka punya. FMD memilih SAP R/3 sebagai aplikasi ERP mereka. Pada bulan September 1993, FMD menandatangani kontrak dengan konsultan SAP yaitu Andersen Consulting (Accenture), untuk mengimplementasikan SAP pada proses bisnis mereka. Proyek ini meliputi Supply Chain, Inventory Control, Customer Service, Strategic Planning, Information Systems, Pengiriman, dan Handling. Karena kompetisi yang ketat, FMD membutuhkan solusi bisnis yang mampu mengakomodasi segala macam kebutuhan bisnisnya. Dengan solusi ini juga diharapkan perusahaan akan mampu mengelola pesanan, persediaan, dan aktivitas penjualan di dalam satu streamline operation serta menyediakan distribusi yang efektif dan efisien dari resep obat yang merupakan sebuah komponen penting di dalam sebuah industri farmasi.  


Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan :

1. Keselarasan antara Sistem Informasi, People, dan Business Process 
Hal-hal yang menjadi penyebab kegagalan di dalam implementasi ini adalah tidak adanya keterlibatan dari pengguna akhir atau end user. Perencanaan tentang pengimplementasian hanya dilakukan oleh manajemen tingkat atas (upper management) dari FMD, Andersen Consulting, serta orang-orang teknis yang berkepentingan lainnya. Orang-orang yang menjadi end user tidak dilibatkan sehingga terjadi gap yang besar antara pengguna dengan perencana sistem. Kurangnya kerjasama diantara end user juga menjadi salah satu penyebab lainnya.

2. Metode Pengembangan Sistem 
Pendekatan yang digunakan oleh FMD adalah pendekatan bertahap. Pada musim panas tahun 1994, FMD melakukan kontrak dengan Andersen untuk menambah aplikasi pada 6 gudang baru. FMD dan Andersen berencana untuk mengimplementasikan aplikasi pada gudang tersebut untuk January dan February 1995. Salah satu keuntungan yang didapat dari pengembangan sistem secara bertahap ini adalah perusahaan dapat dengan cepat mengidentifikasi jika ada suatu kesalahan pada sistem.Tetapi yang terjadi pada FMD adalah kesalahan itu sudah tidak dapat lagi ditanggulangi karena sudah terlanjur banyak terjadi kesalahan yang mengakibatkan perusahaan rugi sekitar US$ 100 juta. 

3. Pemanfaatan Project Management 
Project team yang ada tidak dapat bekerja dengan optimal karena tidak adanya komunikasi antara pihak manajemen, tim proyek, dengan pengguna akhir. Hal pertama yang menyebabkan project team tidak bekerja maksimal adalah kesalahan dalam memilih jenis software. SAP R/3 didesain untuk perusahaan manufaktur, bukan untuk perusahaan wholesalers terutama yang membutuhkan banyak transaksi dalam proses bisnisnya. Hal lain dari kegagalan project team ini adalah tidak adanya restrukturisasi proses bisnis yang dikerjakan (change management). SAP tidak terintegrasi karena ketidakmampuan dari FMD untuk merestrukturisasi proses bisnis yang mereka jalankan dengan adanya SAP.  

4. Keselarasan antara Company Direction dengan IS Direction 
Perusahaan menginginkan solusi yang tepat yang bisa membantu untuk membuat rantai keputusan yang rumit dan meningkatkan penekanan cost. Berdasarkan analisis pada aktivitas Supply Chain, ERP akan memberikan solusi terbaik pada FMD untuk menyediakan informasi yang up-to-date, otomatis, dan mampu untuk mengintegrasikan sistem persediaan barang (inventory). Idealnya adalah perusahaan mampu untuk mengelola pesanan, persediaan, dan aktivitas penjualan ke dalam satu sistem serta menyediakan distribusi yang efektif dan efisien. Kenyataan yang terjadi adalah aplikasi SAP R/3 tidak mampu untuk mengakomodir semua yang menjadi tuntutan dari proses bisnis FMD karena aplikasi SAP R/3 hanya cocok untuk perusahaan murni manufaktur, bukan perusahaan yang juga bertindak sebagai wholesalers dimana banyak terjadi transaksi disana.  

5. Tantangan yang Dihadapi Oleh Pengelola Sistem Informasi 
Ekspektasi yang tinggi dihadapi oleh para manajer bisnis di FMD sehingga penggunaan SAP R/3 (yang pada masa itu merupakan suatu software yang paling populer) menjadi sedikit dipaksakan. Seiring dengan kebutuhan bisnis yang semakin meningkat, ada semacam keterpaksaan bagi pihak pengembang Sistem Informasi untuk mengimplementasikan SAP R/3 di FMD yang tidak terencana dengan baik. Seharusnya sebelum pengimplementasian dilakukan semacam blueprint bagi rencana yang nantinya akan dilaksanakan.  


Senin, 13 November 2017

KOMUNIKASI BISNIS - PERENCANAAN-PESAN BISNIS

MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS
PERENCANAAN PESAN – PESAN BISNIS


Dosen :Rini Dwiastutiningsih
Mata Kuliah Komunikasi Bisnis
Kelas: 4EA33
Disusun oleh:
Kelompok 4
 
1. Afaf Nur Afifah​          (10214369)
2. Dewi Widiawati​        (12214893)
3. Firma Nurawalia​               (14214277)
4. Lidya Kalinda​    (16214067)
5. Muhammad Irvan Farizky ​       (17214372)
6. Raihan Hudaya​  (18214828)
7. Radhitya Sena Putra​ (18214718)




UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2017





KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Komunikasi Bisnis dengan tema “Perencanaan Pesan-Pesan Bisnis”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancarkan pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak Terima Kasih kepada semua pihak yang telah berkontrubusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih ada kekurangan baik dari segi sususan kalimat ataupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami dengan tangan terbuka, kami menerima segala saran maupun kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Komunikasi Bisnis dengan tema “Perencanaan Pesan Pesan Bisnis” dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Bekasi, 11 November 2017

Penuli



DAFTAR ISI
COVER MAKALAH
KATA PENGANTAR…....................................................................................................1
DAFTAR ISI…………………………………………....……………………..........…………..2
BAB I PEMBAHASAN
➢ A. PROSES PENYUSUNAN PESAN........……………………....……...…3
➢ B. PENENTUAN TUJUAN……………………………………………………...4
➢ C. ANALISIS PENERIMA PESAN..…………………................….………...5
➢ D. PENENTUAN IDE POKOK…….....…………………………………….........6
➢ E. SELEKSI SALURAN DAN MEDIA.........……....………....…………..……8
BAB II PENUTUP
➢ KESIMPULAN…………………………………………………….……....…..........10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..…….…..........11








BAB I
PEMBAHASAN

A. PROSES PENYUSUNAN PESAN 

Menyusun pesan bisnis yang menarik perhatian, mudah dibaca, dan mudah dipahami memerlukan kreativitas. Agar pesan bisnis efektif, diperlukan pemahaman terhadap proses penyusunan pesan bisnis. Proses penyusunan pesan bisnis umumnya terdiri atas tiga tahap sederhana, yaitu : 

1. Perencanaan Pesan 
Dalam tahap ini, ditentukan hal – hal yang mendasar dari suatu pesan yang akan dikomunikasikan. Secara rinci, tahap perencanaan tersebut meliputi : 
1. Penentuan tujuan 
2. Analisis audiens 
3. Penentuan ide pokok 
4. Pemilihan saluran dan media 

2. Penyusunan Pesan 
Setelah tahap perencanaan, selanjutnya ide/gaasan dituangkan ke dalam pesan tertulis. Tahap itu meliputi dua kegiatan, yaitu : 
1. Mengorganisasikan pesan 
2. Memformulasikan pesan 
3. Revisi Pesan Pesan yang telah disusun dikaji ulang untuk memastikan apakah ide/gagasan yang diungkapkan sudah memadai. Berbagai kegiatan pada tahap revisi pesan adalah : 
• Menyunting pesan 
• Menulis ulang 
• Memproduksi pesan 
• Mencetak pesan 

B. PENENTUAN TUJUAN BISNIS 

Pesan bisnis dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Pesan-pesanyang di sampaikan kepada pihak lain hendaknya mampu menjaga danmeningkatkan citra perusahaan. Untuk dapat menciptakan good will, setiap pesan bisnis hendaknya memiliki tujuan yang jelas, dapat di ukur, dan tidak bertentangan dengan tujuan organisasi. Ada tiga tujuan unum komunikasi bisnis, yaitu : 

1. Memberi Informasi (informing
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu perusahaan membutuhkan bebebrapa pegawai baru yang akan di tempatkan 

2. Membujuk atau persuasi (persuading) 
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan bener. Hal ini sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan negosiasi antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis. 

3. Melakukan kerjasama atau kolaborasi (kolaborating
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Malalui jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerjasama bisnis, baik dengan perusahaan domestik maupun perusahaan asing. 


CARA MENGUJI TUJUAN 
1. Apakah Tujuan Tersebut Realistis? 
Tujuan yang disampaikan hendaknya realistis, dalam arti bahwa ide-ide atau gagasan yang hendak disampaikan sesuai dengan kemampuan yang ada. Seperti kemampuan financial, manajerial, sumber daya dan teknis operasional. 
2. Apakah Waktunya Tepat? 
      Dalam menyampaikan suatu idea tau gagasan, hendaknya dipertimbangkan ketepatan waktu. 
3. Apakah Orang Yang Mengirimkan Pesan Sudah Tepat? 
     Ketidaktepatan dalam menentukan siapa yang layak menyampaikan suatu pesan akan berpengaruh terhadap efektivitas penyampaian suatu pesan.
4. Apakah Tujuannya Selaras Dengan Tujuan Organisasi Perusahaan? 
    Tujuan penyampaian suatu pesan hendaknya mengacu pada tujuan organisasi secara keseluruhan. 


C. ANALISIS PENERIMA PESAN 

Analisis terhadap audiens sangat perlu dilakukan, audiens dalam studi komunikasi bisa individu ataupun organisasi. Audiens biasanya memiliki pemahaman yang berbeda-beda atas pesan yang mereka terima. Analisis dengan cara:

1. Mengembangkan Profil Audiens 
Analisis terhadap Audiens yang sudah dikenal biasanya relatif lebih mudah dilakukan tanpa harus melalui penelitian yang rumit. Demikian juga, reaksi atas pesan yang dikrim kepada orang yang sudah dikenal pada umumnya bisa diperkirakan.
2. Mengenali Penerima Primer 
Apabila penerima terdiri dari beberapa orang, perlu dikenali orang-orang terpenting yang berpengaruh atau bertindak sebagai pengambil keputusan. 
3. Menetapkan Jumlah Dan Komposisi Audiens 
Jumlah penerima juga memengaruhi pesan bisnis. Menulis pesan bisnis yang ditujukan hanya kepada satu orang akan berbeda dengan pesan bisnis yang ditujukan kepada banyak orang. 
4. Mengukur Tingkat Pemahaman Audiens 
Apabila penerima memiliki latar belakang yang sama pengirim , maka pada umumnya mereka dianggap memiliki pemahaman yang relatif sama terhadap suatru pesan.
5. Memperkirakan reaki penerima 
Cara mengorganisasikan pesan sangat tergantung pada reaksi yang diperkirakan akan dilakukan oleh penerima. 
6. Memenuhi Kebutuhan Informasi Audiens 
Pesan yang baik akan mampu memenuhi semua pertanyaan penerima . Memenuhi kebutuhan informasi penerima merupakan salah satu kunci sukses pesan bisnis. Ada lima pedoman yang perlu diperhatikan agar pesan bisnis mampu memenuhi kebutuhan informasi audiens, yaitu : 
a) Temukan apa yang ingin diketahui audiens 
b) Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan 
c) Berikan semua informasi yang diperlukan oleh audiens 
d) Pastikan bahwa informasi yang diberikan akurat 
e) Tekankan gagasan yang paling menarik bagi audiens.

7. Memuaskan kebutuhan emosional dan praktis Audiens 
Pesan yang bertujuan membujuk dan bekerja sama seringkali gagal mengubah keyakinan atau perilaku audiens. Hal penting yang harus diingat bahwa pesan bisnis disampaikan kepada audiens yang juga melakukan kegiatan bisnis. Untuk mencapai tujuan komunikasi, diupayakan agar pesan bisnis menggunakan pendekatan emosional audiens, terstruktur, rasional, serta disusun dengan format yang menarik. 


D. PENENTUAN IDE POKOK 

Setiap pesan bisnis mempunyai tema pokok (main theme) yaitu rumusan pokok pembicaraan (topik) beserta tujuan yang ingin dicapai melalui topik tersebut. Namun perlu diperhatikan bahwa antara ide pokok dan topik itu merupakan hal yang berbeda. Topik merupakan subyek yang lebih luas. Sedangkan ide pokok merupakan pernyataan tentang suatu topik yang menjelaskan isi dan tujuan dari topik tersebut.Cara yang dapat digunakan untuk menentukan ide pokok : 

1. Brainstorming 
Brainstorming adalah suatu cara menentukan ide pokok dengan membiarkan pikiran secara leluasa untuk mencari berbagai kemungkinan ide pokok, mempertimbangkan tujuan, audience, dan fakta yang ada. Beberapa teknik brainstorming yang dapat digunakan: 

1. Storyteller’s Tour 
Hidupkan tape recorder, dan telaah pesan – pesan yang disampaikan. Fokuskan pada alasan berkomunikasi, poin utama nada, rasionalitas, dan imlikasi bagi penerima. Dengarkan dengan teliti, dan berlatihlah, sehingga ide pokok dari pesan dapat ditemukan dengan mudah.

2. Random List 
Tulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran di atas kertas kosong. Selanjutnya, pelajari hubungan antara ide – ide tersebut. Bagilah mereka ke dalam kelompok – kelompok, dan temukan poin yang penting dan yang tidak penting. 

3. Conclusions, Findings, Recommendations (CPR) Worksheet 
Jika subjek yang dibahas mencakup pemecahan maslah, gunakanlah suatu worksheet yang akan membantu menjelaskan hubungan antara temuan (findings), kesimpulan (conclusions) dan rekomendasi (recommendation) yang akan diberikan. 

4. Journalistic Approach 
Pendekatan jurnalistik memberikan poin yang baik sebagai langkah awal menentukan ide pokok. Jawaban terhadap siapa, apa, kapan, di mana, dan bagaimana uang biasanya diajukan dalam pendekatan jurnalistik, akan dapat menjelaskan ide pokok presentasi. 

5. Question and Answer Chain 
Pendekatan yang paling baik adalah melihat dari sisi perspektif audience 

2. Petunjuk Atasan 
Penentuan ide pokok dapat dilakukan dengan meminta petunjuk dari atasan. Ini banyak terjadi pada perusahaan dengan sistem senioritas dan desentralisasi. Namun cara ini dapat menyita waktu manajer hanya untuk pekerjaan yang sebenarnya dapat didesentralisasikan. 

3. Kebiasaan 
Cara yang ketiga dalam menentukan ide pokok adalah berdasar kebiasaan. Apabila perusahaan menghadapi situasi yang sama atau relatif sama, maka akan digunakan suatu ide pokok tertentu. Cara ini mempunyai keterbatasan, yaitu hanya untuk yang situasinya sama atau relatif sama saja. 

E. SELEKSI SALURAN DAN MEDIA 

Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melalui dua saluran, yaitu saluran lisan dan tertuis. Pilihan mendasar antara berbicara atau menulis tergantung pada tujuan atau maksud pesan, audiens dan karakteristik dari kedua saluran komunikasi tersebut sebagai berikut:

1. Saluran Komunikasi Lisan 
Komunikasi lisan merupakan saluran yang palinhg banyak di gunakan dalam bisnis, komunikasi itu antara lain, percakapan antara dua orang secara langsung (tatap muka), melalui telpon, wawancara, pidato, seminar, pelatihan, dan presentasi bisnis. Saluran itu di sukai karna sederhana, spontan, nyaman, praktis, ekonomis dan memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam memberikan umpan balik (feed back). 

2. Saluran Komunikasi Tertulis 
Pesan-pesan tertulis dalam bisnis di buat dalam berbagai bentuk, misalnya surat, memo, proposal, dan laporan. Pilihan kata dalam pesan tertulis duilakukan dengan hati-hati untuk mempertahankan nada sopan dan bersahabat, kekurangannya adalah umpan balik secara langsung yang tidak bias di peroleh dengan waktu cepat. 

Macam- Macam Komunikasi
• Komunikasi Lisan : 
1. Anda menginginkan umpan balik segera dari audiens
2. Pesan anda relative sederhana dan mudah di mengerti
3. Anda tidak memerlukan catatan permanen
4. Anda dapat mengumpulkan audiens lebih mudah atau ekonomis
5. Anda menginginkan interaksi dalam memecahkan masalah. 

♦ Media pada saluran lisan :
1. Percakapan tatap muka (pidato, rapat, seminar, konferensi) 
2. Telepon, voice mail 
3. Radio, televisi, Computer 
4. Pita audio dan video 
5. Teleconference
6. Video conference

• Komunikasi Tertulis : 
1. Anda tidak memerlukan unpan balik segera
2. Pesan anda sangat rinci, komplek, dan memerlukan perencanaan yang hati-hati
3. Anda memerlukan catatan permanen
4. Anda ingin mencapai audiens yang luas
5. Anda ingin mengurangi distorsi penyampaian pesan. 
♦ Media pada saluran tertulis : 
1. Surat, memo, laporan, proposal 
2. Elektronik mail / email 
3. Telepon (sms) 
4. Computer 
5. Faks
6. Telegram 
7. Pos biasa dan khusus 


BAB II
KESIMPULAN

Perencanaan pesan-pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh, dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan komunikasi. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik akan mempermudah pencapaian tujuan komunikasi. Dalam hal ini, perencanaan pesan-pesan bisnis lebih difokuskan pada perencanaan pesan-pesan bisnis secara tertulis.















DAFTAR PUSTAKA
Drs. Djoko Purwanto, M.B.A. (2011). Komunikasi bisnis.
1